Kumpulan Cerita Sex Dewasa Terbaru Disertai Foto Cewek IGO Seksi Suka Bugil dan Ngentot – Cerita hot mesum sebelumnya yang berjudul Kakak Beradik Yatim Piatu yang Terpengaruh oleh Pergaulan Bebas, dan pada kesempatan kali ini situs cerita17tahun.cml akan membagikan cerita sex dewasa baru yang tidak kalah seru nya dengan judul Dua ABG Adik Kakak yang Sama-Sama Ketagihan dalam urusan Ngentot
Cerita Dewasa – Ketika liburan kenaikan kelas, Ray dan Sony kembali mengadakan ”study tour”. Mereka berencana mengadakan pesta yang meriah karena sudah beberapa bulan in stress dengan ujian dan ulangan. Yang diajak adalah Jonas, anak basket teman mereka.
Dua ABG Adik Kakak yang Sama-Sama Ketagihan Ngentot
BANDAR POKER PALING TERPERCAYA

”Ceweknya siapa aja, bro?” tanya Jonas ke Ray. ”Biasanya sih gua ngajak Sonya, ntar paling dia ajak temennya juga…” kata Ray. ”Temennya Sonya, Della dong… asik tuh bodinya.. terus satu lagi si Ros… yg paling bohay di sekolah kita. Wajib ikut dia bro…” Jonas mulai semangat 45.
”Iya tar gua bilang ma Sonya..” Ray kemudian menelpon Sonya lewat Hpnya.
”Kriiiiingggg……..!” (klasik ringtone bro!)
”Haloh…?” Sonya mengangkat telepon dan Ray menyampaikan maksud dan tujuannya.
”Gue tanya dulu ya Ray, tar gue kabarin…”
Dirumahnya, Ros sedang menonton infoteinment ketika HP nya bunyi, dengan nama caller ”s0nYza_Luph”
”Ya Nya..?”
”Ros, gi ngapain cin..?”
”Ga ngapa2in, kenapa?”
”Ray ngajak study tur ke Puncak, si Della udah mau ikut.. Lo ikut ga?”
”Siapa aja cowokya..?”
“Ray ama Sony ama Jonas..” “Jonas? Waaw…! ikut dooong…. jadi berenem?” Mata R os berbinar. Dia memang sudah lama naksir sama Jonas. ”Yup, tapi paling nanti di Puncak nambah cewek lagi, lo tau kan si Sony.. mesti ada orang lokal, hihihihi….”
”Emang dasar tuh si botak… mentang2 kontolnya gede…”
”Hahahaha… ya udah, tar dijemput ya cin…”
Ros kemudian berlari menuju kamar kakaknya. Desy tampak baru selesai mandi dan masih berbalut handuk.
”Mbak, gue mau kepuncak ya, sama Sonya sama Della..”
”Berapa lama?” tanya Desy yang sedang mengeringkan rambutnya.
”Ga tau, paling 3 harian. Tergantung sih, kalo betah bisa seminggu, mumpung liburan…”
”Ya udah, hati2…. charger HP jgn ketinggalan lagi, klo ada apa2 repot nanti..Berangkat kapan…?”
”Bentar lagi dijemput, mbak… berangkaaatt…!” Ros bergegas ke kamarnya sambil bernyanyi2.
Desy menggeleng2 dan tersenyum melihat tingkah adiknya. Ia kemudian berjalan menuju pintu kamar, menutup dan menguncinya. Masih berbalutkan handuk, Desy mengambil HP dan memencet nomer Ade, pacarnya. Mereka sudah berpacaran selama 2 bulan, Ade adalah seorang mahasiswa yang lebih tua 2 tahun dari Desy.
”Ya sayang….?” angkat suara Ade dari sebrang. Suaranya yang merdu selalu membuat hati Desy berdesir.
” Mas… adikku mau ke puncak 3 hari, berangkat sekarang…”
” Dirumah sendirian dong…. ”
” Gak! sama kuntilanak! Pake nanya lagi….”
” Hehehe… iya sayang… nanti aku kerumah ya… lagi ngapain nih..?”
” Bis mandi, masih andukan…” Desy duduk di tepi tempat tidurnya
” Hmmm… seger dong…. pasti badan kamu harum ya… jadi pengen nyiumin….”
Desy mulai terangsang mendengar suara pacarnya. Mereka memang sering melakukan phone sex sebelumnya. ” Kamu lagi ngapain say..?” Tanya Desy sambil merebahkan badannya. Handuknya terlepas sehingga tubuh telanjangnya terbuka. Tangan nya mulai mengusap-usap permukaan vaginanya yang ditumbuhi rambut kemaluan yang tipis.
” Lagi bayangin nyiumin kamu sayang, sambil maenin ini nih.. kesukaan kamu…”
” Maenin apa sayang…” Suara Desy bulai bergetar, ia telentang di tempat tidur dengan kedua kaki mengangkang dan lutut tertekuk keatas. Jarinya mulai mencari tonjolan daging kelentit dan di gosok2 dengan jari telunjuk dan jari tengah.
” Ini sayang, kesukaan kamu….” pancing ade dari sebrang telepon.
” Maenin kontol ya sayang… diapain sayang kontolnya…?” desah Desy.
” Lagi dikocokin sayang, biar ngaceng, terus mau dimasukin…”
” Masukin kemana sayang…?”
” Masukin ke memek kamu sayang, kontol aku mau dimasukin ke memek kamu…:”
”Hhhh… iya sayang, masukin kontol kamu sayang…. aku pengen kontol kamu sayang…”
Desy semakin cepat menggesek2 kelentitnya, nafsunya sudah sangat meledak-ledak.
” Memek kamu udah basah sayang?”
” Udah dari tadi sayang…. ayo dong sayang, masukin kontol kamu… kita ngewe sayang, ngentot…ahhhhh… ngentot sayang…”
Desy mulai meracau ucapan2 cabulnya.. Dia memang sangat terangsang jika mendengar atau mengucapkan kata vulgar selama berhubungan seks atau masturbasi. Disebrang sana juga terdengar suara pacarnya, Ade dengan nafas memburu. Keduanya bermasturbasi sambil bertukar ucapan2 vulgar.
” Aku mau keluar sayang….ahhh…. kontol… kontol…..ngentot sayang…”
” Keluarin di memekku aja sayang aku juga mau keluar….”
” Ahhhh….. hhhhhhh…..hhhhhh…….” Keduanya mengerang bersamaan dengan orgasme yang didapat oleh Desy. Apakah Ade juga Orgasme, entahlah. ” Aku keluar sayang, memekku keluar… aahhhhhhh… ngentot……ngentot……hhhhhhh…..” Desy mengejang dengan badan terangkat keatas. Tangannya liar mengusap dan menggosok tonjolan kelentitnya.
Setelah nafasnya mulai tenang, Desy mengambil Hpnya.
” Datang jam berapa sayang?” tanyanya dengan masih tersenggal.
” Nanti jam 7an yah, aku ada kuliah…’ jawab Ade.
” Ya udah, jangan lupa bawa baju ganti ya…. sama sutra yang banyak….” Kata Desy sambi tersenyum nakal…
“ Hehehe… pastinya… udah siap tempur nih……” goda Ade.
“ Iya dong… siap2 aja bawa suplemen, biar tahan lama….”
“ Siap bos…. Sampai nanti ya…! mmuach..!!!”
Sekitar jam 4 sore, jemputan Ros datang.
“Mbak….. Berangkat dulu Yaaa…!!!!” teriak Ros. Ia mengenakan hot pant dan kaos ketat
“ Ga ada yang ketinggalan? Tanya Desy sambil mengantar ke pintu depan
“ Ga ada, udah semua… sahut Ros sambil memperlihatkan tasnya yang penuh, maklum persiapan seminggu…
“ Hati2…!!” teriak Desy.
Ros berlari kecil ke mobil van yang menjemputnya, didepan duduk Ray dan Sony yang menyetir, ditengah Sonya dan Della, sementara Jonas di belakang.
“ Hai ganteng…….” goda Ros ke Jonas
” Hai seksi…” jawab Jonas.
Setelah menaruh tas di bagasi Ros langsung duduk di kursi belakang
”Gue mau di belakang aja aahh…..” katanya sambil memeluk lengan Jonas dan tersenyum ke Sonya dan Della..
” Huuu… dasar… ” seru Della
” Ada yang nyolong start nih kayanya…” timpal Sonya
” Salah sendiri, kenapa ga duluan, wek…!” ujar Ros sambil meledek .
Mobil kemudian bergerak sambil tak lupa membunyikan klakson dan dadah-dadah ke Desy yang berdiri di pintu.
” Kakak lo ga diajak sekalian Ros? ” Tanya Sony.
” Mana mau dia, Ada cowonya paling.. dia mah maenannya mahasiswa Son, lo mah masih anak bawang..” kata Ros sambil masih memeluk lengan Jonas.
“ Anak bawang yang bisa bikin anak… Hahahaha….!” timpal Della sambil tos dengan Sonya
“ Cewek lo ga diajak Ray?” tanya Ros ke Ray. Ray adalah yang paling pendiam.
“ Cewek dia kan lagi di Sydney… jadi jomblo local dulu, ya Ray…” celetuk Sonya.
Ray hanya nyengir.
“ Sydney di singapura yah? “ Tanya Ros..
“ Yee… di AUSTRALIA!” kata Sonya dan Della bersamaan.
Memasuki tol Jagorawi lalulintas mulai padat, ditambah hujan turun. Seperti biasa setiap akhir minggu menuju Puncak. Sony dan Ray asik ngobrol di depan, Sonya dan Della tertidur sejak mobil masuk tol. Dibelakang, Ros dan Jonas juga tertidur, Ros masih merapat ke lengan Jonas dengan diselimuti jaket.
Dia memeluk lengan kanan Jonas sementara lengan Jonas berada diatas paha Ros Tapi rupanya Jonas tidak betul-betul tertidur udara dingin AC dan hujan ditambah ada makhluk seksi yang menempelnya membuat dia tidak bisa konsentrasi, apalagi buah dada Ros yang besar kenyal menempel Terus di lengannya sejak Ros duduk di sampingnya.
Penisnya dari tadi sudah sakit karena tegang terus, tangan kirinya sesekali mengelus2 kemaluannya sendiri dari luar celananya. Dia melirik Ros yang tampaknya sedang tidur lelap. Telapak tangannya mulai mengelus paha Ros yang mulus. Perlahan-lahan telapak tangannya Bergerak ke paha bagian bawah dan mulai meremas lembut. Jempolnya bergerak2 mengelus paha yang montok dengan daging yang kenyal itu.
Sementara tangan kiri Jonas mulai masuk kecelana dan mengocok2 kemaluannya sendiri.
“Sialan belum nyampe aja gue udah horny… “ katanya dalam hati pambil melirik ke Ros. Memang sebenarnya dari dulu Jonas suka memperhatikan Ros, karena dia cewe paling montok dan seksi di sekolah. Akhirnya dia bisa bersama di kursi belakang, hehe…
Ros terjaga karena merasakan elusan dan remasan di pahanya, perlahan ia membuka matanya dan melihat kearah Jonas. Ketangkap basah, Jonas menghentikan kegiatannya, wajahnya langsung gugup dan kikuk.
Tapi Ros malah tersenyum dan tangan kanannya ikut masuk ke celana Jonas dan mengeluarkan isinya. Terlihatlah penis yang sudah tegang dengan sedikit cairan diujungnya. Tanpa basa basi Ros mengocok penis Jonas dan memasukkannya ke mulutnya. Jonas tampak bingung dan kaget dengan tindakan Ros.
Tapi sedetik kemudian ia bisa menikmati hisapan dan jilatan Ros di penisnya. Kepalanya menyandar ke sandaran sambil merem melek. Tangan kanannya sekarang masuk ke hot pant Ros dan meremas-remas dengan gemas kedua bongkahan kenyalnya, terkadang juga jarinya menyusup mengorek lubang vagina Ros dari belakang.
Ros dengan lembut menjilati dan menghisap penis Jonas yang semakin membesar dan berdenyut-denyut, tengan kanannya mengusap dan meremas2 buah zakar Jonas. Jonas benar2 merasakan kenikmatan luar biasa, hingga akhirnya ia merasakan cairan spermanya akan menyembur.
Jonas menekan kepala Ros dan menyemprotkan spermanya kedalam mulut Ros. Ros langsung menyambut semprotan2 itu dan menelan sperma Jonas sambil terus menghisap penis Jonas hingga kering dan bersih. Setelah tidak ada lagi sisa sperma, Ros memasukkan penis Jonas kedalam celana dan kembali tertidur dipangkuan Jonas.
Jonas yang sudah melepaskan hasratnya yang dari tadi tertahan pun langsung tertidur lelap.
Sementara itu di Jakarta, Ade sedang dalam perjalanan menuju rumah Desy dengan sepeda motor. Akhirnya ia bisa bebas bersama Desy, 3 hari pula.. Ia sudah memutuskan tidak kuliah 3 hari kedepan karena akan menginap dirumah Desy.
Setelah tba, Ade memarkirkan motornya dan mengetuk pintu rumah. Pintu dibuka dan muncullah sesosok wanita cantik yang sudah membuatnya mabuk kepayang selama ini. Desy tampak mengenakan kaos longgar dan celana pendek. Bayangan putingnya tampak tercetak di kaos yang dia gunakan.
“ Ehm.. cari siapa ya mas…?”
“ Saya mau numpang bobo disini bisa ga ya..?”
“ Oooohh… bisa.. silakan masuk…”
Ade masuk dan meletakkan tasnya, dia memeluk Desy dan mencium bibirnya dengan bernafsu.
“ Eits mandi dulu… nanti aku bikinin kopi ginseng..” kata Desy
“ Wah sudah siap nih.. ya deh.. aku mandi dulu ya…. “ Ade kemudian mengambil handuk dan menuju kamar mandi…
Selesai mandi, Ade menuju kamar Desy, di situ sudah terhidang di meja kamar kopi ginseng, dan sekotak kondom. Tapi hidangan utamanya ada di tempat tidur, Desy sudah telanjang bulat dengan pose yang menantang. Ade berusaha cool dan meminum kopi ginsengnya. Kemudian dia melepas handuknya dan menuju Desy.
Desy tersenyum melihat kemaluan Ade yang terjuntai kebawah dan bergoyang-goyang ketika Ade melangkah mendekati dirinya.. Sementara di Puncak, Rombongan Ros sudah tiba di suatu villa yang letaknya diatas bukit. Villa ini milik ayah Ray yang dilengkapi dengan kolam renang.
Halamannya luas dan sangat private. Penjaga Villa ini adalah Mang Ujang dan istrinya yang tinggal di dalam area villa namun di bangunan yang berbeda. Mang Ujang sudah sangat mengerti kebiasaan Ray, anak majikannya dan sahabatnya Sony, bahkan tak jarang mang ujang mencarikan teman cewek untuk menemani mereka jika tidak ada cewek yang ikut dari Jakarta.
Mang Ujang dan istrinya segera membantu mengeluarkan barang dari mobil. “ Kamarnya sudah disiapkan den, Bi asih juga udah masak, langsung aja pada makan dulu” Kata Bi Asih istri Mang Ujang. “ Makasih Bi.. mang ujang kolamnya udah dibersihin kan?” tanya Ray.
“ Udah atuh den, mau bakar ikan, udah siap arang sama ikannya, mau stel musik udah siap sound systemnya, kulkas juga udah diisi penuh.. Pokoknya mah semua REDI…!!!” ujar mang ujang sambil mengacungkan jempolnya. “Siapa dulu dong…Ujaangg… the best lah pokoknya….! nanti anter saya ke bawah lagi ya mang, cari yang seger2…!!” kata Sony
“ Siap den…!!!”
“ Mandi dulu yah.. baru makan..” kata Jonas
“ Ya mandi dulu bro, tadi abis kerja keras kan dijalan” Ujar Sony sambil tersenyum.
“ Heh..?”
“ Yah sok bego…. bau peju lo tuh kecium se mobil tau….” sambung Sony disambut tawa semua orang…
Mereka kemudian memasuki kamar, ada dua kamar, satu kamar diisi para cewek, satu kamar diisi para cowok.
“Emang tadi lo dimobil ngapain Ros?” tanya Della ketika para cewek sudah didalam kamar.
Ros ga menjawab tapi ngasih kode dengan huruf ‘O’ didepan mulut dan lidahnya menekan pipinya dari dalam.
“ Tuh kan.. nyolong start..!” kata Sonya..
“ Hehehe… gue mau ama Jonas aja ah bosen ama Sony melulu…” ujar Ros
“ Yah gantian dong… elo ama Ray aja, kan baru sekali kan?” timpal Sonya
“ Ga tau gue kalo ama Ray agak segen, anaknya diem sih…”
“ Yang diem kan mulutnya, kalo kontolnya kemana-mana…….” celetuk Della
“ Hahahaha…. gokiiill…..!!!” mereka bertiga saling memukul bantal dan guling..
Setelah mandi, mereka makan ikan bakar di tepi kolam, sambil merencanakan kegiatan untuk besoknya. Selesai makan Sonya mengajak untuk karaoke di ruang keluarga. Lagu ngebeat pun terdengar dari sound system. Isi kulkas yang terdiri dari berbagai minuman ringan dan minuman keras dikeluarkan. Tanpa komando setia orang merapat ke pasangan masing2. Ros ke Jonas, Sonya ke Sony dan Della asyik dengan Ray.
Menjelang tengah malam suasanasana semakin meriah, Ros menyetel DVD dangdut koplo dan mulai berjoget diatas meja. Mukanya memerah karena sudah agak mabuk. Sonya ikut berjoget di atas meja dengan tangan kanannya masih memegang botol vodka-mix.
Dengan goyang yang hot mereka melepaskan pakaiannya hingga telanjang bulat. Sementara Della sedang asyik mengulu penis Ray di sofa. Jonas dan Sony melihat aksi Ros dan Sonya sambil memegang penis masing2 yang sudah tegang.
Ros kemudian mendekati Jonas dan mengajak ikut berjoget. Dibukanya kaos Jonas dan celananya sehingga keduanya sama2 bugil. Ros menempelkan selangkangannya di penis Jonas yang sudah tegang dan pantatnya bergerak maju mundur seirama dengan musik dangdut koplo yang diputar dengan kedua lengannya lurus mengapit leher Jonas.. Jonas merasakan penisnya ngilu dan geli karena bergesekan dengan rambut kemaluan Ros yang tipis namun agak kasar.
Selang beberapa gesekan, Jonas tidak sabar dan segera memasukkan penisnya ke daam vagina Ros yang sudah basah. Ros menggigit bibir bawahnya sambil mengerang pelan ketika penis Jonas yang lumayan besar memasuki vaginanya…
“nggghhh….” Mereka akhirnya ngeseks dengan posisi berdiri
Sonya juga mendekati Sony yang masih mengocok2 penisnya dan kemudian meliuk2akn tubuh telanjangnya didepan Sony. Ia kemudian duduk di pangkuan Sony dengan membelakangi dan menggoyang pantatnya sehingga permukaan vaginanya menggesek2 penis Sony.
Della dan Ray sudah duluan berkawin, Ray santai duduk menyadar di sofa sementara Della diatasnya berhadapan sambil menggerak2kan tubuhnya naik turun. Tangan Ray meremas 2 kedua buah dada Della yang besar sambil sesekali memilin puting susu Della dan menghipapnya.
Sementara disebelah mereka Sonya duduk bersandar di pangkuan Sony. Tangan kirinya memegang sandaran sofa sementara tangan kirinya menahan tubuhnya sambil tetap memegang botol vodka. Kepala Sony muncul dari ketiak kiri Sonya dan menghisap2 puting susu Sonya. Kemaluan mereka sudah menyatu dengan kombinasi gerakan pinggul memutar Sonya yang liar dengan gerakan maju mundur penis Sony.
Di sisi lain, Della dan Ray sudah berganti posis. Della berbaring di karpet dan Ray menyetubuhinya dari atas. Gerakan Ray semakin cepat ketika dia merasakan spermanya akan keluar. Demikian juga Della yang akan mencapai puncak orgasmenya. Mukanya merah padam dengan dahinya mengkerut karena menahan nikmat. Buah dadanya bergoncang-goncang karena hemtakan pinggul Ray yang semakin keras.
“ Hhhh… Ray… gue mau keluar…… Ahhhh….” tubuh Della mengejang karena mengalami orgasme. Vaginanya berdenyut2 dan
Della merasakan kenikmatan diseluruh tubuhnya.
Ray tidak berkata apapun, dia konsentrasi menggerakkan pinggulnya dan mengocok vagina Della dengan penisnya yang terasa semakin membesar. Ketika dia merasakan spermanya akan muncrat, Ray mencabut penisnya dan mengocoknya di depan wajah Della. Della langsung membuka mulutnya siap2 menyambut semprotan sperma Ray, lengannya meremas2 buah dadanya sendiri dan satunya mengusap2 permukaan vaginanya.
Akhirnya Ray mencapai klimaks nya dengan menyemprotkan cairan spermanya ke wajah Della. Sekitar 5-6 semprotan dia rasakan di penisnya. Seluruh badannya tegang merasakan kenikmatan orgasme. Setelah semua spermanya keluar, Ray memasukkan penisnya ke mulut Della yang disambut dengan hisapan lembut. Penisnya terasa berdenyut dan sedikit geli akiat sisa2 orgasmenya.
Setelah puas, Ray mencabut penisnya dari mulut Della, dan bergegas menuju kamar mandi. Della membersihkan mulut dan vaginanya dengan tisu dari meja, kemudian duduk di tepi meja sambil meminum sekaleng softdrink. Melihat kedua temannya yang masih asyik ngeseks Della pun menggoda.
“Hayo.. ayo…. digoyang terusss…….” katanya sambil tersenyum
Sonya dan Ros tampaknya tidak peduli karena sedang enak-enaknya di setubuhi oleh Sony dan Jonas.. Sonya dan Sony sekarang sedang bermain dalam gaya anjing kawin, sementara Ros dengan semangat bergoyang2 diatas tubuh Jonas yang telentang dikarpet.
Dadanya yang lebih besar dari Della ikut berguncang tak teratur dan sesekali di tangkap oleh tangan Jonas untuk di remas dan dihisap.. Iseng, Della mengambil HP nya yang terletak di meja dan masih dalam keadaan telanjang ia merekam teman2nya yang masih asyik beradu kelamin.
“Dan inilah para bintang bokep kita…… hihihi…” Della menggoda dmereka dengan gaya ala reporter tv.. “ Miss Sonya, bagaimanakah permainan saudara Sony ini..?” goda Della dengan megarahkan kamera Hp ke Sonya yang sedang menungging disodok Jonas dari belakang.
Sonya hanya menyeringai sambil mengeluarkan lidahnya
“ Pokonya muantap lah… hahaha…” kata Sonya sambil terus menggerakkan pantatnya maju mundur. Wajahnya tampak berkeringat padahal cuaca di Puncak malam itu lumayan dingin. “ Dan ini dia pejantan tangguh yang sedang menggagahi miss Sonya…. How are you mister Sony.. Sony boy..?” Kamera HP
Della beralih ke Sony.
Sony hanya nyengir sambil mengacungkan jari tengahnya Della mengambil gambar kearah penis Sony yang keluar masuk vagina Sonya.
“ Asyiiikkk….. hajar terus…!!!” seru Della.
Della kemarin beranjak menuju Ros dan Jonas dengan melangkahi Sonya yang sedang menungging. Pantatnya yang bulat padat melewati muka Sony yang langsung meremas dengan gemas.
“ Aduh Sony… sakit bego!!” Della berteriak sambil memukul lengan Sony
Sony dan Sonya hanya tertawa tanpa menghentikan gerakan pinggul mereka Sekarang Della mengarahkan Hpnya ke Ros yang juga sedang asyik menguyel2 penis Jonas dari atas.
“ Dan di sini terlihat miss Ros yang sangat Hot sekali… Gayanya yang merangsang dong Ros!” pinta Della.
Ros langsung berpose dengan menyibakkan rambutnya keatas dan kepala agak mendongak. Matanya setengah terpejam dan lidahnya menjilati bibir atasnya, semetara pinggulnya terus bergoyang2 berputar2 menjepit penis Jonas
“Hahaha…. dasar pemaen bokep…!” kata Della.
Della kemudian agak mundur sehingga merekam kedua pasang yang masih asyik entot-entotan.
“ Pemirsa, terlihat pertempuran semakin sengit dan seru..”
Tiba2 terbersit ide di kepalanya…
“ Eh tukeran dong Sonya sama Jonas, Ros sama Sony!”
Mendengar itu Ros berseru manja.
“ Hah apa? Ga mauuu…..” ujarnya sambil mengepit selangkangannya lebih rapat.
Tapi kebalikannya, Sonya langsung meyambut dengan gembira.
“ Iya… tukeraaannn….!!!” ia langsung berdiri dan berlari-lari kecil menuju Jonas dengan lucunya. Sony yang penisnya tiba2 tiba kehilangan pasangannya langsung melongo. “ Yah..???” katanya dengan raut wajah bego melihat kelakuan Sonya.
“ Ga mau.. ga mau…!!! pokoknya ga mau!” seru Ros sambil menggeleng2kan kepalanya seperti anak kecil yang tidak mau turun dari komidi putar. “ Gantian dong cin…. elo kan udah duluan di mobil.” pinta Sonya sambil menggoyang2 lengan Ros.
“ Iya Ros gantian lah… tuh kasian Sony udah nunggu…” Kata Della sambil terus merekam. Dengan cemberut dan pura2 marah Della pun bangun. Penis Jonas terilhat mengkilap dan bergoyang ketika baru keluar dari lubang vagina Ros.
“ Yes…. makacih ya cin…! hay Jonas…..” seru Sonya, dia langsung melangkahi kakinya seperti hendak menunggang kuda dan langsung memasukkan penis Jonas yang tegak mengacung ke vaginanya. Sllebb!!! “ Aduh! pelan2, Nya…!” seru Jonas karena penisnya terasa ngilu.
“ Udah, diem aja…” ujar Sonya cuek. Dia langsung menggoyang pinggulnya maju mundur. Tidak kalah hot dengan Ros. Ros dengan cemberut mendekati Sony dan langsung menungging dengan bertumpu ke meja.
“ Ros sayaaang… senyum dong…!” goda Della dengan kamera Hpnya.
Melihat ada santapan baru, Sony langsung menusuk lubang vagina Ros dari belakang. Ros menjerit kecil karena penis Sony memang tergolong besar dan panjang “ Awh! Pelan2 botak! kontol elo tuh kaya kontol kuda tau..! “
Sony tak perduli, dia tetap menghujam vagina Ros dengan kencang, dia menciumi leher Ros dari belakang dan kedua lengannya memegang buah dada Ros yang besar. Ros pun akhirnya bisa menikmati permainan Sony dan tanpa sadar matanya terpejam dengan kepala terangkat. Tangan kanannya terangkat memegang belakang kepala Sony.
Jonas dan Sony memang meiliki stamina yang luar biasa. beberapa kali mereka bisa membuat Ros dan Sonya mencapai klimaks. Setelah Ros orgasme, gantian Della yang ngeseks dengan Sony sementara Ros yang merekam dengan HP. Sonya yang juga telah mencapai puncak kenikmatannya terbaring di karpet sementara Jonas yang penisnya masih tegak mendekati Della yang sedang berada diatas Sony dan memasukkan penisnya ke mulut Della.
“ Mampus lo Del, dikerjain dua kontol, hihihihi….!” goda Sonya
Della tidak bisa menjawab karena mulunya dsumpal oleh penis Jonas yang besar. “ Hmmpf….mmff..”.. Sonya dan Ros tertawa melihat Della. END baca cerita sex dewasa bergambar IGO lainnya hanya di Cerita Dewasa IGO -Cerita Dewasa Bergambar Foto Cewek IGO Sexy-
www.aquaqq.com


Nasib Gadis Desa Yang Lugu | ini adalah dramatisasi dari kisah nyata, dan merupakan satu dari beberapa cerita lepas dengan tokoh utama yang sama. Antara satu dan lainnya tidak harus dibaca berurutan.Sebut saja namaku Paul. Aku bekerja di sebuah instansi pemerintahan di kota S, selain juga memiliki sebuah usaha wiraswasta. Cerita berikut ini bukan pengalamanku sendiri, melainkan pengalaman seorang rekanku, sebut saja dia Ta. Kami memang punya “hobi” yang sama, namun Ta punya trik tersendiri untuk menyalurkan hobinya. Kini selain terdaftar di kota asalnya, ia juga resmi penduduk sebuah desa yang agak terpencil.
Berikut adalah caranya mendapatkan kembang desa, meski sudah beristri tiga orang.

Wulan terbangun dengan kepala yang pusing. Namun entah mengapa kedua tangannya tidak dapat digerakkan. Seluruh tubuhnya terasa hangat. Sambil mengerjapkan matanya, gadis itu memandang sekelilingnya. Ternyata ia berada dalam sebuah kamar yang belum pernah dilihatnya, terbaring di atas ranjang empuk dan besar yang berwarna merah jambu. Dari jendela yang tertutup terbayang hari sudah gelap. Dalam kamar itu sendiri hanya ada sebuah lampu kecil yang menyala remang-remang. Wulan hanya ingat Sabtu sore tadi setelah bertanding bola volley melawan sekolah dari kecamatan tetangga, ia harus berlari-lari dalam gerimis hujan menuju rumah neneknya untuk menginap malam ini, karena rumahnya terlalu jauh dari lapangan volley.
Seperti umumnya gadis desa lainnya, meskipun tidak terlalu tinggi, namun Wulan memiliki tubuh yang montok dan padat. Buah dadanya yang membusung kencang seolah tidak muat dalam bra bekas kakaknya yang kekecilan. Ditunjang dengan kulitnya yang kuning langsat mulus dan rambut sebahu, wajahnya yang manis sering membuat pemuda desa terpaku dan menelan ludah saat gadis itu lewat dengan goyangan
pinggulnya. Pantatnya yang montok selalu menonjol di balik rok seragam sekolahnya, yang biarpun di bawah lutut, ketatnya memperlihatkan garis celana dalam gadis itu.
Bukan hanya para pemuda, beberapa orang yang telah beristri pun berangan-angan menjadikan gadis kelas 1 SMU itu istri mudanya. Menurut katuranggan, gadis macam Wulan rasanya peret dan legit, pasti akan memberikan kenikmatan sepanjang malam, membuat suaminya betah di rumah. Tidak heran, tiap kali ada pertandingan volley, selalu
banyak penontonnya, meski kebanyakan hanya menonton paha Wulan yang bercelana pendek dan guncangan buah dadanya saat gadis itu memukul bola.
“Ah, sudah bangun Nduk..?” sebuah suara dan lampu yang menyala terang mengagetkan gadis itu. Tampak seorang pria kekar memasuki ruangan. Wulan mengenalinya sebagai Ta, seorang terpandang di desanya. Meski bukan penduduk desa itu, namun suka kawin-cerai dengan gadis-gadis di sini. Dalam sebulan paling ia hanya di rumah satu-dua hari saja, selebihnya “kerja dikota”. Sekarang ini istrinya di sini sudah ada tiga orang, semuanya masih belasan tahun dan cantik-cantik, namun masih suka menggoda Wulan tiap kali bertemu. Bahkan baru saja ia pernah berusaha melamar gadis
itu namun tidak berhasil.
Wulan berusaha bangun, namun tangan dan kakinya tetap lemas tidak dapat bergerak. “Tenang saja Nduk, nggak usah banyak gerak. Malam ini kamu di sini dulu.” kata Ta.
Tidak sengaja Wulan melihat ke dinding kamar, dan dari cermin besar yang terpasang di sana, ia menyadari kedua tangannya terikat menjadi satu di atas kepalanya, demikian juga kedua kakinya yang terentang ke sudut-sudut ranjang, seperti huruf Y terbalik. Seluruh tubuhnya tertutup selimut, namun ujung selimut yang tersingkap memperlihatkan sebagian paha gadis itu. Di sudut ranjang tampak terserak baju seragam dan rok yang tadi dipakainya.
“Pak Ta, Wulan dimana? Kenapa Wulan begini?” tanya gadis itu dengan panik. Ia mulai teringat saat berlari ke rumah neneknya tadi seseorang menariknya dari belakang dan menempelkan sesuatu yang berbau menyengat ke wajahnya, kemudian semuanya menjadi gelap, hingga akhirnya ia kemudian tersadar di situ.
“Tenang Wulan, kamu baik-baik saja. Malam ini kita akan kawin. Minggu lalu saya sudah melamarmu pada bapakmu. Sekarang kita akan nikmati malam pertama kita.” kata Ta sambil menyeringai.
“Enggak! Enggak! Kemarin Bapak bilang ditolak! Wulan nggak mau!” gadis itu berusaha meronta, namun ikatan tangan dan kakinya terlalu kuat baginya.
Sambil tertawa terkekeh, Ta perlahan menarik selimut yang menutupi tubuh gadis itu, membuat Wulan terpekik karena penutup tubuhnya perlahan terbuka, sedangkan ternyata di balik selimut itu ia sudah telanjang bulat.
“Jangan! Jangan! Aduh jangan! Pak Ta, jangan Pak! Tolong..!” Dengan sigap Ta mengambil pakaian dalam Wulan yang terserak di atas ranjang, lalu menyumpal mulut gadis itu dengan celana dalamnya sendiri, dan mengikatnya ke belakang dengan bra gadis itu.
“Pak? Kamu panggil aku Pak? Aku ini suamimu, tahu! Panggil aku Kangmas!” seru Ta sambil menampar pipi Wulan sampai gadis itu Memekik kesakitan.
Ta semakin beringas melihat tubuh Wulan yang montok telanjang bulat. Kedua paha gadis manis itu terentang lebar mempertontonkan bibir kemaluannya yang jarang-jarang rambutnya.
“Diam Sayang! Ini malam kita bedah kelambu! Kalau bapakmu yang tolol itu tidak mau anaknya dilamar baik-baik, kita lihat saja besok! Karena besok anak perawannya sudah tidak perawan lagi!”
Tanpa basa basi Ta segera membuka pakaiannya sendiri, lalu melompat ke atas ranjang. Wulan dengan sia-sia meronta dan menjerit saat Ta menindih tubuhnya yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Gadis itu bahkan tidak bisa untuk sekedar merapatkan pahanya yang terkangkang lebar.
Pekikan Wulan tertahan sumpalan celana dalam saat Ta meremas buah dada gadis itu dengan kerasnya. Rontaan dan pekikan gadis cantik itu sama sekali tidak digubris. Ta kemudian menempatkan kejantanannya tepat di depan bibir kemaluan Wulan.
“Diam Sayang! Jangan takut, enak sekali kok! Nanti pasti kamu ketagihan. Sekarang biar Kangmas ambil perawanmu…” sambil berkata begitu Ta menghujamkan kejantanannya memasuki hangatnya keperawanan Wulan.
Selaput dara gadis itu terasa sedikit menghalangi, namun bukan tandingan bagi keperkasaan kejantanan Ta yang terus menerobos masuk.
“Haanggkk..! Aahhkk..!” Napas gadis itu terputus-putus dan matanya yang bulat indah terbeliak lebar saat Wulan merasakan perih tiba-tiba menyengat selangkangannya.
Tubuh montok gadis itu tergeliat-geliat merangsang dengan napas tersengal-sengal sambil terpekik tertahan-tahan ketika Ta dengan perkasa menggenjotkan kejantanannya menikmati hangatnya kemaluan perawan Wulan yang terasa begitu peret.
“Aahh… enak sekali tempikmu… aahh… Wulaaanh… enak kan Nduk..?
Terus ya Nduk..?” Ta mendesah merasakan nikmatnya mengambil kegadisan si kembang desa.
 Wulan sambil merintih tidak jelas menggelengkan kepala dan meronta berusaha menolak, namun semua usahanya sia-sia, dan gadis itu kembali terpekik dan tersentak karena Ta kini dengan kuat meremasi kedua payudaranya yang kencang menantang. Memang benar kata orang, gadis seperti Wulan memang sangat memuaskan, wajahnya yang cantik, buah dadanya yang tegak menantang bergerak naik turun seirama napasnya yang tersengal-sengal, tubuhnya yang montok telanjang bersimbah keringat, kedua pahanya yang mulus bagai pualam tersentak terkangkang-kangkang, bibir kemaluannya tampak megap-megap dijejali kejantanan Ta yang begitu besar.
Sementara dinding kemaluannya terasa seperti mencucup-cucup tiap kali gadis itu terpekik tertahan. Wulan dengan airmata berlinang merintih memohon ampun, namun
tusukan demi tusukan terus menghajar selangkangannya yang semakin perih. Payudaranya yang biasanya tersenggol pun terasa sakit kini diremas-remas tanpa ampun. Belum lagi rasa malu diikat dan ditelanjangi di depan orang yang tidak dikenalnya, lalu diperkosa tanpa dapat berkutik. Rasanya bagai bertahun-tahun Wulan disetubuhi tanpa mampu melawan sedikitpun.
“Hhh..! Wulanh..! Wulaann..! Sekarang Mas bikin kamu hamil, sayangghh..! Aah… ambil Nduk! Nih! Nih! Niih..!”
Tanpa dapat ditahan lagi Ta menyemburkan spermanya dalam hangatnya kemaluan Wulan sambil sekuat tenaga meremas kedua payudara gadis itu, membuat Wulan tergeliat-geliat dan terpekik-pekik tertahan sumpalan celana dalam di mulutnya. Kepala gadis itu terasa berputar menyadari ia akan hamil. Perlahan pandangan gadis itu menjadi
gelap.
Wulan kembali tersadar oleh dengusan napas di depan wajahnya. Sebelum sadar sepenuhnya, sengatan perih di selangkangannya membuat gadis itu terpekik dan meronta. Namun tangan dan kakinya tidak mau bergerak, dan pekikan-pekikannya tidak dapat keluar. Dengan gemas Ta kembali menggenjotkan kejantanannya menikmati keperawanan Wulan. Ta tidak tahan lagi untuk tidak kembali menggagahi gadis itu, memandanginya tergolek telanjang bugil tanpa daya di atas ranjang. Pahanya yang putih mulus terkangkang seolah mengundang, bibir kemaluannya yang berambut jarang terlihat berbercak merah, tanda Wulan memang betul-betul masih perawan, tadinya.
Kedua payudara gadis itu berdiri tegak menjulang, dengan puting susu yang kemerahan menggemaskan. Sementara wajahnya yang manis dan bau tubuhnya yang harum alami sungguh membuat Ta lupa diri. Dengan istri muda seperti Wulan, ia tidak akan mau tidur sekejap pun, tidak perduli gadis itu suka atau tidak.
“Aah..! Ahk! Angkung (ampun)..! Aguh (aduh).. hakik (sakit).. angkung (ampun)..!” Wulan merintih-rintih tidak jelas dengan mulut tersumpal celana dalam di sela-sela jeritan tertahan.
Tanpa mampu merapatkan pahanya yang terkangkang, gadis itu merasakan kemaluannya semakin perih tiap kali Ta menggerakkan kejantanannya. Tiap detik, tiap genjotan terasa begitu menyakitkan, Wulan berharap kembali pingsan saja agar perkosaan ini segera berlalu.
Namun gadis itu tanpa daya merasakan bagian bawah tubuhnya terus ditusuk-tusuk benda yang begitu besar.
Ta semakin giat menggenjotkan kejantanannya dalam hangatnya kemaluan Wulan yang peret dan mencucup-cucup menggiurkan. Istri barunya ini memang pintar memuaskan suami di atas ranjang. Apalagi kalau nanti diajak tidur beramai-ramai bersama satu atau dua istrinya yang lain. Membayangkan meniduri dua atau tiga gadis sekaligus membuat Ta semakin bersemangat menyodok kemaluan Wulan, semakin cepat, semakin dalam.
Ta merasakan kejantanannya menyentuh dasar kemaluan gadis itu bila disodokkan dalam – dalam. Wulan sendiri hanya merintih tampak pasrah mempersembahkan kesuciannya pada Ta. Airmata gadis itu tampak berlinang membasahi pipinya yang kemerahan. Tubuh montok gadis itu tergelinjang-gelinjang kesakitan tiap kali kejantanan Ta menyodok masuk dalam kemaluannya yang begitu sempit. Dengan menggeram seperti
macan menerkam mangsa, Ta dengan nikmat menyemburkan sperma dalam kehangatan tubuh Wulan yang terpekik tertahan-tahan.
Semalam suntuk Ta dengan gagahnya memperkosa Wulan, setidaknya lima kali gadis itu disetubuhi tanpa daya. Entah berapa kali Wulan pingsan ketika Ta mencapai puncak, hanya untuk tersadar ketika tubuhnya kembali dinikmati dengan buasnya. Selangkangan gadis itu terasa perih dan panas, seperti ditusuk-tusuk besi yang merah membara. Payudaranya serasa lecet diremas habis-habisan, terkena semilir angin pun perih. Punggung gadis itu perih tergores kuku Ta.
Namun siksaan tanpa belas kasihan itu tidak kunjung usai, bagai tidak mengenal lelah kejantanan Ta terus bertubi-tubi menusuk dalam-dalam, kedua tangannya seperti capit kepiting terus mencengkeram buah dada Wulan. Sementara gadis itu dengan tangan dan kaki terikat erat tidak mampu berkutik, apalagi menghindar atau mencegah. Bahkan menjerit pun Wulan tidak mampu, tenaganya sudah habis dan sumpalan celana dalamnya sendiri membuat pekikannya hanya seperti erangan. Bagai berabad-abad Wulan dibuat bulan-bulanan tanpa daya.
Dari sela-sela jendela yang tertutup, sinar matahari pagi menerobos masuk. Dengan lemas Ta berbaring di sisi Wulan yang terisak-isak. Sungguh luar biasa istri barunya ini, semalam suntuk gadis ini mampu melayani suaminya. Dari jam tujuh malam sampai jam enam pagi, dalam sebelas jam gadis itu mampu lima-enam kali memuaskan suaminya,
meskipun harus sedikit dipaksa. Kalau saja kemarin tidak minum obat kuat, mungkin saja pagi ini Ta tidak dapat bangun. Sambil tersenyum lebar, Ta bangkit dan mengenakan pakaian.
Perlahan Ta membuka sumpalan mulut Wulan. Gadis itu sendiri masih telanjang bulat dengan tangan dan kaki terikat terentang lebar.
“Nduk, kalau jadi istriku, kamu minta apa saja pasti aku beri. Mau kalung? Gelang? Rumah? Sepeda motor? Jangan takut, sebagai istri orang kaya, semua keinginanmu akan terkabul.”
“Nggak mau… lepasin Wulan… Wulan mau pulang..!” isak gadis itu menghiba.
“Rumah kita sekarang di sini Nduk, kamu sudah jadi istriku.” bujuk Ta. “Enggak… enggak mau. Wulan mau pulang!” gadis itu berusaha meronta tanpa hasil.
“Jangan buat suamimu ini marah, Nduk! Kamu sudah jadi istriku, aku bebas berbuat apa saja dengan kamu! Jangan keras kepala!” seru Ta jengkel.
Wulan sambil terisak terus menggelengkan kepala. Berulangkali bujukan dan ancaman Ta tidak dihiraukan Wulan, membuat Ta naik pitam.
“Baik, jadi kamu tidak ingin jadi istriku. Baik, kamu sendiri yang minta, Nduk! Jangan salahkan aku kalau aku bertindak tegas!” kata Ta sambil membuka ikatan kaki Wulan.
Ta kemudian membuka ikatan tangan gadis itu dari besi ranjang, namun kedua pergelangan tangannya tetap terikat erat. Lalu dengan menarik ujung tali yang mengikat tangan Wulan, Ta menyeret gadis yang masih telanjang bulat itu keluar kamar. Karena tubuhnya masih lemas, Wulan tidak kuasa menolak dirinya yang masih bugil diseret sampai ke jalan desa yang terang benderang.
“Hei, lihat! Lihat ini! Sungguh memalukan!” seru Ta sambil menyeret gadis yang mati – matian berusaha menutupi ketelanjangannya. “Ada apa Pak Ta? Apa yang terjadi?” tanya orang-orang desa yang segera saja mengerumuni keduanya.
“Lihat ini! Perempuan ini sudah membuat desa kita tercemar! Dia berzinah dengan laki-laki! Saya pergoki mereka di rumah kosong di tepi desa! Sayang laki-lakinya kabur, tapi saya tahu orangnya! Pasti nanti akan kita tangkap!” seru Ta berapi-api.
“Tidak! Tidak.. tolong..!” sia-sia Wulan berusaha membantah, suaranya tertelan ramainya suasana.
“Lihat! Ini bukti perempuan ini sudah berzinah!” Ta menunjuk ke arah selangkangan gadis itu yang berbercak darah.
Kerumunan orang bergumam dan mengangguk-anggukkan kepala. “Tidak! Saya tidak ber…” perkataan Wulan terputus oleh teriakan salah seorang.
“Bawa ke balai desa! Biar dihukum adat di sana!” serunya. Seseorang lain menarik tali yang mengikat tangan Wulan dan menyeret gadis telanjang bulat itu menuju ke balai desa. Sepanjang jalan mereka berteriak-teriak, membuat semakin banyak orang keluar rumah melihat Wulan yang bugil diseret. Anak-anak kecil berlari-lari mengikuti sambil tertawa-tawa mengejek.
Di balai desa, tepat di tengah pendopo, tali pengikat tangan Wulan ditarik ke atas dan diikatkan dengan tiang di atasnya. Kini gadis telanjang bulat itu berdiri tegak dengan tangan terikat ke atas. Wulan tahu bahwa hukuman bagi orang yang berzinah biasanya keduanya ditelanjangi, kemudian diikat seharian di balai desa. Seperti dirinya sekarang, namun ia hanya sendirian dan ia sama sekali tidak berzinah. Gadis itu diperkosa berkali – kali, lalu difitnah berzinah oleh pemerkosanya sendiri. Namun siasia gadis itu berusaha membantah, suaranya yang kecil hilang ditelan ramainya orang di sekitarnya. Dan kini ia berdiri telanjang bulat sendirian dikelilingi belasan warga.
Isakan tangis Wulan semakin keras mendengar tawa orang-orang yang mengelilinginya, berkomentar mencemooh tentang kemulusan tubuhnya, buah dadanya yang ranum kemerah-merahan bekas diremas, pantatnya yang bulat, pahanya yang mulus. Isakan gadis itu terhenti ketika sebuah truk berhenti di depan balai desa. Beberapa ibu-ibu yang turun dari truk terheran-heran melihat ke arah Wulan. Beberapa orang kemudian
menurunkan barang-barang dari truk. Wulan tersadar, hari ini hari pasar, dan ratusan orang akan berkumpul hanya beberapa meter darinya. Ratusan orang akan melihat dirinya telanjang bulat tanpa tertutup sehelai benang pun.
Kepala gadis itu terasa berputar, saat Ta berbisik di telinganya, “Rasakan akibatnya kalau kamu tidak mau jadi istriku! Sekarang semua orang tahu kamu sudah tidak perawan, dan semua orang juga sudah pernah melihat kamu tanpa pakaian!”
Perlahan gadis itu kembali terisak dan berpikir seandainya saja ia menerima menjadi istri Ta.



 
Copyright © 2016 cerita17tahun
Distributed By Agent@AquaQQ