Home » , , , , , , , , , , » Cerita seks : Aku anak remaja belajar seks dengan pembantu ku yang seksi

Cerita seks : Aku anak remaja belajar seks dengan pembantu ku yang seksi

www.aquaqq.com

Malam itu setelah aku mengencani seorang gadis ABG muda, aku membawanya kesebuah hotel dan
terus menikmati tubuhnya yang sangat bergairah. ABG ini namanya Nita, umurnya masih 23
tahun, wajahnya sangat cantik, kulitnya putih bersih, memeknya masih ditumbuhi bulu-bulu
halus, klitoris yang merah merona, membuat persetubuhanku malam itu sangat memuaskanku
hingga aku tertidur lelap karena 10 rondeku bersama dengan Nita.
Pagi harinya setelah aku terbangun aku mendapatkan penawaran dari Juna, dia mengajakku
untuk bertukar pasangan dengannya karena Juna tau kalau semalam aku habis meniduri seorang
ABG. Tanpa memakai lama, aku langsung menyetujui ajakan Juna untuk bertukar pasangan
dengan syarat wanita yang dibawa Juna harus menarik dan bergairah, lalu aku meminta Juna
untuk mengirimkan foto wanita yang akan ditukarkan. Tak berapa lama Juna mengirimkan
sebuah foto wanita yang sangat menarik sekali. Kulitanya putih, bibirnya tipis, wajahnya
imut, dan yang pasti bentuk tubunya sangat menarik perhatianku. Tanpa lama aku lansgung
menelpon Juna dan langsung menyuruh Juna kehotel tempatku semalam meniduri Nita.
Pagi harinya setelah aku terbangun aku mendapatkan penawaran dari Juna, dia mengajakku
untuk bertukar pasangan dengannya karena Juna tau kalau semalam aku habis meniduri seorang
ABG. Tanpa memakai lama, aku langsung menyetujui ajakan Juna untuk bertukar pasangan
dengan syarat wanita yang dibawa Juna harus menarik dan bergairah, lalu aku meminta Juna
untuk mengirimkan foto wanita yang akan ditukarkan. Tak berapa lama Juna mengirimkan
sebuah foto wanita yang sangat menarik sekali. Kulitanya putih, bibirnya tipis, wajahnya
imut, dan yang pasti bentuk tubunya sangat menarik perhatianku. Tanpa lama aku lansgung
menelpon Juna dan langsung menyuruh Juna kehotel tempatku semalam meniduri Nita.
Sambil menunggu Juna datang, aku melihat Nita udah bangun. “Ada apa om, mau maen lagi
gak”, katanya sambil tersenyum. “Belum puas semalem ya Nit. Temen om tadi nelpon ngajakin
om tuker pasangan. Nita mau gak maen ama temennya om. Dia juga ahli kok nggarap cewek abg
kaya Nita”, jawabku. “Kalo nikmat ya Nita sih mau aja”, Nita bangun dari tempat tidur dan
masuk kamar mandi.
Aku menyusulnya. Sebenarnya aku napsu lagi ngeliat Nita yang masih telanjang bulat, tetapi
karena Silvi mau dateng ya aku tahan aja napsuku. Kita mandi sama sambil saling menyabuni
sehingga Penisku ngaceng lagi. “Om, kontolnya ngaceng lagi tuh, maen lagi yuk”, ajak Nita
sambil ngocok kontolku. “Kan Nita mau maen ama temennya om, nanti aja maennya.
Temen om ama ceweknya lagi menuju kemari”, jawabku. Sehabis mandi, kita sarapan dulu. Nita
tetep aja bertelanjang bulat sementara aku cuma pake celSilvi pendek saja. Selesai makan
aku menarik Nita saung dipinggir kolam renang yang ada dibelakang rumahku. Nita kupeluk
dan kuciumi sementara tanganku sibuk meremes2 toket montoknya. Nitapun gak mau kalah,
kontolku digosok2nya dari luar celSilvi ku.Cerita Sex Terbaru
Sedang asik, Juna dan Silvi datang. Juna sudah biasa kalo masuk rumahku langsung nyelonong
aja kedalem, karena kami punya kunci rumah masing2. Silvi ternyata cantik juga, seperti
bintang sinetron berdarah arab yang aku lupa namanya. Silvi make pakean ketat, sehingga
toketnya yang besar tampak sangat menonjol. Pantatnya yang besar juga tampak sangat
menggairahkan. Silvi terkejut melihat Nita yang bertelanjang bulat. Kuperkenalkan Nita
pada Juna, Juna langsung menggandeng Nita masuk ke rumah.
“An, Juna bilang dia nikmat banget ngentot sama kamu, Memek kamu bisa ngempot ya, aku jadi
kepingin ngerasain diempot juga”, kataku sambil mencium pipinya. “An, kamu napsuin banget,
tetek besar dan pantat juga besar”. “Nita kan juga napsuin pak”, jawabnya sambil duduk
disebelahku di dipan. “Jangan panggil pak dong, panggil om. Kan saya belum tua”, kataku
sambil memeluknya. Kucium pipinya sambil jemariku membelai-belai bagian belakang
telinganya.
Matanya terpejam seolah menikmati usapan tanganku. Kupandangi wajahnya yang manis,
hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tak tahan berlama-lama menunggu akhirnya aku mencium
bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan menerima
lidahku. Lama aku mempermainkan lidahku di dalam mulutnya. Lidahnya begitu agresif
menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai nafas kami berdua menjadi tidak beraturan.
Sesaat ciuman kami terhenti untuk menarik nafas, lalu kami mulai berpagutan lagi dan lagi.
Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku sehingga jempolku bisa
menggapai permukaan dadanya sambil membelai pangkal lengannya. Bibirku kini turun menyapu
lehernya seiring telapak tanganku meraup toketnya. Silvi menggeliat bagai cacing
kepSilvisan terkena terik mentari.
Suara rintihan berulang kali keluar dari mulutnya di saat lidahku menjulur menikmati
lehernya yang jenjang. “Om….” Silvi memegang tanganku yang sedang meremas toketnya dengan
penuh napsu. Bukan untuk mencegah, karena dia membiarkan tanganku mengelus dan meremas
toketnya yang montok.”Sil, aku ingin melihat toketmu”, ujarku sambil mengusap bagian
puncak toketnya yang menonjol. Dia menatapku. Silvi akhirnya membuka tank top ketatnya di
depanku. Aku terkagum-kagum menatap toketnya yang tertutup oleh Bra berwarna merah.
Toketnya begitu membusung, menantang, dan naik turun seiring dengan desah nafasnya yang
memburu. Sambil berbaring Silvi membuka pengait Branya di punggungnya. Punggungnya
melengkung indah. Aku menahan tangan Silvi ketika dia mencoba untuk menurunkan tali Bra
nya dari atas pundaknya. Justru dengan keadaan Bra nya yang longgar karena tanpa pengait
seperti itu membuat toketnya semakin menantang. “toketmu bagus, Sil”, aku mencoba
mengungkapkan keindahan pada tubuhnya.
Namun aku tak peduli. “Om, gede banget, ohh..” Silvi menjerit lirih. Tangannya turun
menangkap Penisku. “Pelan om”. Soalnya aku tahu pasti ukuran Penis Juna tidaklah sebesar
yang kumiliki. Akhirnya Penisku terbenam juga di dalam Vagina Silvi. Aku berhenti sejenak
untuk menikmati denyutan-denyutan yang timbul akibat kontraksi otot-otot dinding Vagina
Silvi.
Denyutan itu begitu kuat sampai-sampai aku memejamkan mata untuk merasakan kenikmatan yang
begitu sempurna. Kulumat bibir Silvi sambil perlahan-lahan menarik Penisku untuk
selanjutnya kubenamkan lagi. Aku menyuruh Silvi membuka kelopak matanya. Silvi menurut.
Aku sangat senang melihat matanya yang semakin sayu menikmati Penisku yang keluar masuk
dari dalam Vaginanya. “Aku suka Vaginamu, Sil.. Vaginamu masih rapet” ujarku sambil
merintih keenakan.
Aku pun demikian. Nita meraih tubuhku untuk didekap. Direngkuhnya seluruh tubuhku sehingga
aku menindih tubuhnya dengan erat. Nita membenamkan wajahnya di samping bahuku. Pinggul
nya diangkat tinggi-tinggi sementara kedua tangannya menggapai pantatku dan menekannya
kuat-kuat. Nita meregang. Tubuhnya mengejang-ngejang. “om..”, hanya itu yang bisa keluar
dari mulutnya saking dahsyatnya kenikmatan yang dialaminya nersamaku. Aku menciumi wajah
dan bibirnya. Nita mendorong tubuhku hingga terlentang. Dia langsung menindihku dan
menciumi wajah, bibir dan sekujur tubuhku. Kembali diemutnya Penisku yang masih tegak itu.
Lidahnya menjilati, mulutnya mengemut. Tangannya mengocok-ngocok Penisku. Belum sempat aku
mengucapkan sesuatu, Nita langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan
masing-masing berada di samping kiri dan kSilvin tubuhku. Vaginanya berada persis di atas
Penisku. “Akh!” pekiknya tertahan ketika Penisku dibimbingnya memasuki Vaginanya.





Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 cerita17tahun
Distributed By Agent@AquaQQ